Beranda

Kamis, 16 Oktober 2014

Prospek Perikanan Menjanjikan

    
Kekayaan laut Indonesia


         Budidaya perairan adalah salah satu jurusan didunia kerja yang berada dalam naungan kementerian perikanan yang memiliki masa depan cerah untuk mencapai kesuksesan. Budidaya perairan atau bisa disebut akuakultur merupakan bentuk pemeliharaan dan penangkaran berbagai macam hewan atau tumbuhan khususnya yang hidup pada air atau berbagai mahluk hidup yang menggunakan air sebagai komponen pokok untuk bertahan hidup.


               Kegiatan yang umumnya termasuk dalam budidaya adalah budidaya udang,ikan,dan rumput laut atau biasa disebut alga. Namun selain batasan diatas ,sebenarnya cakupan budidaya perairan sangat luat namun penguasaan teknologilah yang membatasi komoditi lain untuk dapat diterapkan. Budidaya perairan sendiri kemungkinan telah dikenal sejak lama oleh masyarakat atau suku-suku kuno di dunia. Terbukti dari adanya riset tentang pribumi Australia yang diketahui telah memelihara belut pada 6000 tahun SM.  Data menunjukan hingga tahun 2007 pada riset terakhir menyatakan bahwa ada 430 spesies ikan  yang telah dibudidayakan oleh manusia diseluruh dunia, dengan 106 spesies yang baru dimulai pada tahun 2000an. Sedangkan dengan hampir bahkan lebih seribu spesies ikan yang telah tercatat atau diketahui diseluruh perairan didunia hanya sekian persen saja yang masih berhasil untuk dibudidaya, hal inilah yang mendorong prospek kerja pada bidang perikanan begitu terbuka terutama pada budidaya perairan karena mengingat semakin sadarnya masyarakat modern saat ini akan pentingnya protein hewani terutama yang berasal dari laut, hal ini juga yang seharusnya disadari oleh pekerja perikanan untuk berbudidaya. Umumnya ikan adalah hewan yang paling umum atau banyak dibudidayakan dalam akuakultur seperti ikan mas, ikan nila, ikan gurami, ikan patin, dan ikan yang sekarang sedang menjadi primadona budidaya seperti ikan sidat dan ikan kerapu. Namun dari komoditi crustacea juga beberapa mampu bersaing harga dipasaran dan mengikat konsumen tinggi seperti berbagai macam udang unggulan dan lobster, ditambah lagi hasil dari berbagai macam rumput laut yang memiliki berbagai macam bentuk olahan dalam bidang kosmetik,pangan,dan bahan industri. Berbagai macam komoditi diatas dipilih para pelaku budidaya karena beberapa faktor seperti penanganan yang tidak terlalu rumit dan mahal juga yang paling terpenting adalah karena nilai jual yang cukup tinggi dan  konsumen pasar yang semakin tahun justru meningkat terutama pada kesadaran akan kebutuhan konsumsi hasil laut yang memang jauh lebih baik dalam cakupan gizi dibanding dengan komoditi darat. Ditambah lagi bidang budidaya yang tidak terlalu banyak membutuhkan lahan untuk memulai usaha kecuali bila nantinya membutuhkan lahan untuk perluasan usaha atau pengembangan usaha (extensi). Jadi pada dasarnya untuk para pelaku perikanan kususnya pada bidang budidaya tidak ada pilihan kata lain selain untuk berusaha membuka lapangan kerja baru berupa berbudiya, karena selain prospek kerja yang sungguh luas dan justru berpotensi terus maju bidang ini juga tidak begitu banyak membutuhkan modal yang mahal karena untuk memulai budidaya kita bisa mulai dengan lahan tanah kosong disekitar tempat tinggal kita, apalagi untuk budidaya ikan air tawar seperti ikan lele yang memang tidak memperlukan lahan terlalu luas . Dengan keterkaitan semua aspek yang ada dari kebutuhan konsumen hingga pasar dan penanganan yang relatif murah dan mudah tentu kita pelaku perikanan harusnya mampu membaca peluang dan menfaatkan prospek cerah yang menjanjikan untuk membuka usaha ataupun untuk bekerja dipihak instansi swasta maupun negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar